Iel sudah mulai masuk sekolah, badannya yang mulai melemah perlahan membuat dia memberikan ban kapten basket kepada cakka, walaupun ia tetap selalu datang saat jam latihan. Sudah banyak yang tahu tentang ini, dan kagum dengan sosoknya yang terus tersenyum dan semangat. Bahkan dia menjadi orang yang paling semangat buat ngadain pensi, dia selalu menyuport semua orang untuk semangat.
"Yel udah, kamu pulang aja dulu, muka kamu udah pucat tuh" tawar via khawatir ngelihat iel yang lagi nungguin dia rapat.
"Enggak ah, aku mau nungguin kamu, lagian kali aja nanti aku bisa nyumbangin ide" tolak iel sambil tersenyum.
"Udahlah yel, pensinya juga tinggal lusa, mending lo pulang aja, nanti biar gue sama shila yang nganter dia pulang" kata riko yang enggak tega juga lihat iel.
"Ya gue jangan di usir dong, ini kan pensi terakhir gue, anggep aja ini kontribusi gue yang terakhir buat sekolah ini" semua orang yang ada di ruangan osis langsung terdiam mendengar kata-kata iel, sorot matanya yang semangat malah membuat mereka yang melihat menjadi terenyuh. Via berusaha menahan laju air matanya, ia sudah berjanji dalam hati untuk tidak lagi menangis di depan iel, dia harus kuat buat iel.
"Oke deh, tapi jangan di paksain ya, jadi lo punya usul apa yel ?" tanya shila bijak memecah kesunyian.
"Gue suka deh sama semangat lo shil, gue cuma mau nyaranin.." dan iel pun sibuk menjabarkan segala ide yang ada di otaknya, semua sadar walaupun bukan panitia, tapi iel adalah orang yang paling ingin bikin semua ini sempurna, dan semua bakal sekuat tenaga bikin ini sempurna buat iel.
Lusa, pensi time.
Semua orang sibuk berlalu lalang kesana kemari, apalagi para anak osis dan panitia yang kompakan pake kaos warna biru. Tidak terkecuali, obiet-oik, cakka-agni, dan iel-via yang bakal terlibat mengisi acara. Setelah sambutan sana-sini, mulai dari kepala sekolah sampai riko si ketua osis, pensi pun di buka dan obiet-oik menjadi penyumbang acara pertama setelah acara pokok.
Obiet bermain biola dan oik menyanyikan lagu sempurna versi gita gutawa.
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
kau membuat diriku
akan slalu memujamu
Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna.. Sempurna..
Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Dimataku kau begitu indah
kau membuat diriku
akan slalu memujamu
Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna.. Sempurna..
Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
Lapangan yang di jadikan tempat pensi pun langsung ramai dengan tepuk tangan ketika obiet dan oik mengakhiri duet maut mereka. Lalu giliran cakka dan agni yang ngejam bareng, walaupun cuma main gitar dan enggak nyanyi, tapi permainan mereka yang emang bagus ampun-ampunan bikin lapangan sekali lagi ramai oleh tepukan penonton yang kagum dengan kehebatan duo kompak ini. Riko dan shila yang jadi orang paling sibuk, telanjur mupeng lihat teman-teman mereka yang pada duet, akhirnya riko pun inisiatif buat nyolong waktu biar bisa duet sama shila.
Tiba saatnya kita, saling bicara,
tentang perasaan yang, kian menyiksa,
tentang rindu yang menggebu,
tentang cinta yang tak terungkap.
Sudah terlalu lama, kita berdiam,
tenggelam dalam gelisah, yang tak teredam,
meme-nuhi, mimpi-mimpi, malam kita.
Duhai cinta ku, sayang ku, lepaskanlah,
perasaan mu, rindu mu, s’luruh cinta mu,
dan kini hanya, ada aku, dan diri mu,
sesaat, di keabadian.
Jika sang waktu bisa, kita hentikan,
oh, dan s’gala mimpi-mimpi jadi kenyataan,
meleburkan semua batas,
antara kau dan aku,
kita…
Duhai cinta ku, sayang ku, lepaskanlah,
perasaan mu, rindu mu, s’luruh cinta mu
tentang perasaan yang, kian menyiksa,
tentang rindu yang menggebu,
tentang cinta yang tak terungkap.
Sudah terlalu lama, kita berdiam,
tenggelam dalam gelisah, yang tak teredam,
meme-nuhi, mimpi-mimpi, malam kita.
Duhai cinta ku, sayang ku, lepaskanlah,
perasaan mu, rindu mu, s’luruh cinta mu,
dan kini hanya, ada aku, dan diri mu,
sesaat, di keabadian.
Jika sang waktu bisa, kita hentikan,
oh, dan s’gala mimpi-mimpi jadi kenyataan,
meleburkan semua batas,
antara kau dan aku,
kita…
Duhai cinta ku, sayang ku, lepaskanlah,
perasaan mu, rindu mu, s’luruh cinta mu
Sekali lagi semua bertepuk tangan riuh menyaksikan couple-osis mereka yang emang enggak terpisahkan. Dan sekarang giliran duetnya iel sama via, yang emang udah di tunggu banyak orang, lapangan menjadi hening ketika mendengar mereka berdua bernyanyi.
Cinta adalah misteri dalam hidupku
Yang tak pernah ku tahu akhirnya
Namun tak seperti cintaku pada dirimu
Yang harus tergenapi dalam kisah hidupku
Yang tak pernah ku tahu akhirnya
Namun tak seperti cintaku pada dirimu
Yang harus tergenapi dalam kisah hidupku
Ku ingin slamanya mencintai dirimu
Sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
Ku ingin slamanya ada di sampingmu
Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku
Sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
Ku ingin slamanya ada di sampingmu
Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku
Ku berharap abadi dalam hidupku
Mencintamu bahagia untukku
Karena kasihku hanya untuk dirimu
Selamanya kan tetap milikmu
Mencintamu bahagia untukku
Karena kasihku hanya untuk dirimu
Selamanya kan tetap milikmu
Di relung sukmaku
Ku labuhkan s’luruh cintaku
Di hembus nafasku
Ku abadikan s’luruh kasih dan sayangku
Ku labuhkan s’luruh cintaku
Di hembus nafasku
Ku abadikan s’luruh kasih dan sayangku
Semua orang begitu mendalami arti lagu ini, ikut terbawa oleh dalamnya penghayatan via dan iel. Bahkan enggak sedikit yang menitikkan air mata. Via sendiri enggak ngerti kenapa iel ngotot buat nyanyiin lagi ini. Walau suaranya sedikit bergetar, tapi dia ingin memberikan semuanya yang terbaik buat iel.
"Kak alvin.." bisik aren yang berdiri di samping alvin.
"Apaan sih bisik-bisik ?" tanya alvin bingung yang ikut tenggelam dalam suasana ini.
"Masa pada sedih gini sih, kasian dong sama kak iel, dia aja semangat banget, berusaha tegar buat kita, eh kitanya malah gini" alvin memikirkan kata-kata aren barusan.
"Terus gue harus ngapain ?"
"Ngapain kek, teriak ngasih semangat atau apalah, gue bantuin" tawar aren, alvin kembali memikirkan kata-kata aren, teriak di tengah suasana sepi kaya gini, sama aja cari malu, tapi memang kayanya dia harus ngelakuin ini.
"WOI, HEBAT BANGET LO BERDUA KEREN !!" teriak alvin heboh sekuat tenaga yang sukses bikin semua penonton nengok ke dia.
"KAK VIA KAK IEL KEREN BANGET !!" teriak aren enggak mau kalah. Obiet-oik, cakka-agni, dan riko-shila yang awalnya terkejut oleh dua mahluk di samping mereka yang tiba-tiba gila, mulai ikutan ngasih semangat ke via dan iel, para siswa yang lain pun enggak mau kalah, bahkan ikutan nyanyi bareng.
"Lo tuh emang selalu bisa ya.." kata alvin sambil ngacak-ngacak rambut aren.
"Kak shila kak riko, kak alvin mau nyanyi abis ini, bisa kan ?" tanya aren tiba-tiba yang bikin alvin kaget setengah mati.
"Nyanyi apa vin ?" tanya riko enggak kalah kagetnya.
"Surprise kak, nyanyi sambil main gitar yang jelas" jawab aren lagi. Shila dan riko cuma pandang-pandangan heran, sementara alvin cuma menatap aren pasrah.
"Bisa kok bisa, ya udah siap-siap aja.." kata shila sambil ngasih tahu ke mcnya.
"Gue nyanyi lagu apa ren ?" tanya alvin bingung, dia tahu mundur juga udah enggak ada gunanya.
"Nyanyi lagu di track 10 yang ada di ipod kakak" jawab aren mantap sambil geret-geret alvin ke belakang panggung.
"Lo yakin gue bisa ?"
"Yakin banget, jangan kecewain gue, oke kak.."
Alvin naik ke atas panggung sambil membawa gitar, semua fansnya langsung heboh sendiri. Begitu menangkap sosok aren yang sedang memberikan senyum semangat untuknya, alvin pun langsung menggenjreng gitarnya.
Hari ini kudendangkan
Lagu yang ingin kunyanyikan
Terkenang semua kenangan
Yang tlah kualami
Ingin kubuka lembar baru
Untuk meneruskan hidupku
Tak mau lagi kesedihan
Selimuti diriku
Semua orang ingin bahagia
Menjalani hidup di dunia ini
Ingin kubukakan jawaban
Misteri dan senang yang sejati
Hari ini kudendangkan
Lagu yang ingin kunyanyikan
Terkenang semua kenangan
Yang tlah kualami
Berlari dan terus bernyanyi
mengikuti irama sang mentari
tertawa dan selalu ceria
berikan ku arti hidup ini
Lagu yang ingin kunyanyikan
Terkenang semua kenangan
Yang tlah kualami
Ingin kubuka lembar baru
Untuk meneruskan hidupku
Tak mau lagi kesedihan
Selimuti diriku
Semua orang ingin bahagia
Menjalani hidup di dunia ini
Ingin kubukakan jawaban
Misteri dan senang yang sejati
Hari ini kudendangkan
Lagu yang ingin kunyanyikan
Terkenang semua kenangan
Yang tlah kualami
Berlari dan terus bernyanyi
mengikuti irama sang mentari
tertawa dan selalu ceria
berikan ku arti hidup ini
Semua langsung heboh ngelihat alvin yang biasanya kalem, dingin, cuek dan diam tiba-tiba loncat sana sini diatas panggung.
"Gila, enggak nyangka gue alvin bisa gila kaya gitu juga ?" tanya cakka heran sendiri lihat sahabatnya, berbeda dari yang selama ini ia ketahui.
"Tuh orang paling hebat dan tahan banting yang bisa bikin alvin kaya gini" timpal oik sambil nunjuk aren yang enggak kalah heboh buat ngasih semangat ke alvin.
"Kapan deh si alvin bakal nembak aren ?" celetuk agni.
"Kapan deh si alvin bakal nembak aren ?" celetuk agni.
"Ya kita lihat aja nanti, kapan alvin berani buat ngakuin perasaannya" jawab obiet kalem.
"Via.." panggil iel.
"Kenapa yel, mau pulang sekarang ?" tanya via lembut.
"Aku mau ngobrol berdua sama kamu, kita ke halaman belakang ya ?" ajak iel sambil menggandeng via, ia juga melihat teman-temannya sekilas, riko dan shila yang tetap tersenyum meski stress setengah mati, oik dan obiet yang selalu gandengan, seakan-akan emang mereka enggak akan terpisahkan dan saling melengkapi, agni dan cakka yang ikut loncat-loncatan sambil berangkulan yang menegaskan kekompakan mereka, serta alvin yang masih semangat nyanyi di atas panggung dan terus menatap aren dalam-dalam.
'thanks all..'batin iel lirih. Via yang merasa aneh, hanya terus menggenggam erat tangan iel, akhir-akhir ini, dia berubah menjadi sosok yang tegar, dia tahu sekaranglah saatnya dia yang melindungi iel, walaupun mungkin sisa waktu yang ada hanya sekejap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar